Hidup dan kehidupan kita adalah amanah yang akan kita pertanggung jawabkan kelak di hadapan Allah, sebagaimana penciptaan kita dan seluruh makhluk-Nya yang penuh makna dan nilai ( tidak sia-sia ) ketika diciptakan oleh Allah di muka bumi ini. Maka hal yang kita lakukan adalah berusaha menepati amanah Allah dengan senantiasa terus berusaha mencintai kebaikan dan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kesungguhan atau mujahadah adalah hal mutlak yang kita butuhkan, sebagaimana ketika kita menginginkan sesuatu dalam kehidupan duniawi kita, apabila kita menginginkan kebaikan kehidupan di dunia dan akhirat. Maka menjaga diri, kemudian keluarga dari hal-hal yang dapat menjerumuskan kita ke dalam api neraka menjadi suatu hal yang niscaya untuk kita perhatikan bersama. Karena ketika seseorang dapat menjaga dirinya dengan baik, maka dia akan selalu berada di dalam hidayah Allah sehingga tidak akan ada yang dapat memberikan mudharat kepadanya. Sebagaimana firman Allah :
Hai orang-orang yang beriman,jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat ke padamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” , Q.S. Al-Maa`idah/5: 105.
Begitu pula dengan keluarga, yang di dalam bahasa Arab disebut usroh, secara harfiyah berarti ad-dir`u al-hashinah, yaitu benteng yang kuat. Keluarga memang suatu benteng yang kuat yang menjadi pertahanan manusia dari berbagai gangguan yang dihadapinya dalam kehidupan sosial, seperti kriminal, material, seksual, dan sebagainya. Keluarga juga dapat membentengi dan melindungi sekaligus menyelesaikan problem kemanusiaan dari waktu ke waktu. Sehingga upaya dan ikhtiar maksimal untuk menjadikan rumah kita sebagai syurga kecil kita (baiti jannati) harus terus kita upayakan.Allah SWT berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”, Q.S. A-Tahrim/66: 6
Rasulullah SAW bersabda di dalam salah satu hadits be liau :
Takutlah kamu ( Aisyah ) terhadap api neraka meskipun hanya bisa bersedekah dengan sebutir kurma”
Di antara penjelasan tafsir fi Zhilaalil Qur`annya Sayyid Qutb tentang surat at-Tahrim ayat 6 ini adalah bahwa setiap mukmin diwajibkan untuk memberikan petunjuk kepada keluarganya dan memperbaiki seluruh anggota keluarganya,sebagaimana ia diwajibkan terlebih dahulu memperbaiki dirinya. Islam adalah suatu agama yang mengatur keluarga, maka ia mengatur kehidupan berumah tangga. Rumah tangga yang Islami akan menjadi dasar terbentuknya masyarakat yang Islami. Seorang ibu harus memiliki pribadi dan prilaku Islami sebagaimana pula seorang ayah harus memiliki pribadi dan prilaku Islami sehingga mereka dapat mendidik anak-anaknya menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah.
Keluarga biasanya merupakan pihak yang paling banyak diabaikan hak-haknya. Dalam membangun keluarga yang dilandasi taqwa, seorang Muslim harus memandangnya sebagai ibadah kepada Allah dan hanya mengharap keridhaan dan pahala dari Allah SWT. Untuk itu, kedua belah pihak, antara suami dan istri, harus mengetahui dan memahami seluruh persoalan yang berkaitan dengan kehidupan suami istri, baik ajaran-ajaran atau tata krama Islam, ataupun yang menyangkut hak-hak dan kewajiban suami istri dan harus bersungguh-sungguh melaksanakan tugas dan kewajiban masing-masing, sehingga bangunan keluarga muslim yang dapat memberi teladan benar-benar terwujud.
Hak seorang istri adalah kewajiban sang suami dan sebaliknya kewajiban istri merupakan hak suami. Keseimbangan dalam memenuhi hak dan kewajiban diantara keduanya akan menjaga kelangsungan dan keharmonisan keluarga.
Judul: MENJAGA DIRI DAN KELUARGA (Menjadikan Keluarga Sakinah)
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 11.37
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 11.37
0 comments:
Posting Komentar