Karena telah menjadi seorang anak yang berbakti, maka seorang ayah mendoakan anaknya tersebut agar dikarunia banyak keturunan yang menjadi Nabi nantinya.
Doa yang tulus tersebut dikabulkan oleh Allah SWT.
Sebelumnya mari kita lihat ayat suci Al Qur'an berikut ini, Surat Maryam ayat 49.
فَلَمَّا اعْتَزَلَهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَكُلا جَعَلْنَا نَبِيًّا
Artinya:
"Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya'qub. dan masing-masingnya Kami angkat menjadi Nabi."
(QS. Maryam: 49).
Kisahnya.
Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Ishaq as, yang merupakan keturunan dari nabi Ibrahim. Dan banyak yang bilang bahwa abi Ibrahim as adalah bapaknya para Nabi. Kenapa bisa begitu kita ikuti kisahnya.
Nabi ishaq memiliki 2 orang anak yaitu Ish dan Ya'qub.
Ish sehari-hari mengurus keperluan Nabi Ishaq ketika ia telah berusia tua dan penglihatannya tidak baik lagi. Dialah yang menyiapkan segala keerluan ayahnya sehari-hari.
Entah kenapa pada suatu hari, bukan Ish yang disuruh ibunya, Rifqah, untuk meyiapkan hidangan ke ayahnya, namun justru Ya'qub. Mungkin sudah menjadi kehendak Allah SWT.
Padahal tugas itu biasanya dilakukan oleh Ish.
Akhirnya, Ya'qub pun melakukannya dengan ikhlas dan tulus. baginya, melayani orang tua merupakan pekerjaan mulia serta wujud rasa baktinya sebagai seorang anak.
Karena pelayanannya baik, Nabi Ishaq as sangat gembira. Dengan hati yang diliputi rasa gembira dan bahagia, Nabi Ishaq as kemudian mendoakan Ya'qub,
"Wahai anakku, semoga engkau menurunkan para nabi dan raja," doa Nabi Ishaq.
Doa Ayah.
Namun, rupanya doa Nabi Ishaq itu didengar oleh Ish, saudara Ya'qub. Ish sangat marah dan sedih hati. menurutnya, doa ayahnya itu seharusnya ditujukan untuk dirinya karena dia yang mengurus keperluan ayahnya sehari-hari.
Ish mengatakan kepada saudarnya bahwa Ya'qub telah lancang dengan menyiapkan hidangan makanan untuk ayahnya yang sudah biasa menjadi tugasnya. Rasa marah itu akhirnya menjadi dendam kesumat kepada Ya'qub. Ish kemudian mengancam akan membunuh Ya'qub agar doa ayahnya tidak menjadi kenyataan.
Karena yang berdoa adalah seorang kekasih Allah SWT, banyak kemungkinan diterima dan ternyata memang benar diterima Allah SWT doa Nabi Ishaq ini. Meski ada hambatan di sana-sini, namun Allah tetap akan meujudkannya.
Nah, rupanya rencana pembunuhan terhadap Ya'qub itu diketahui oleh istri Nabi Ishaq, Ibu Rifqah. Agar kejadian buruk itu tidak terjadi, kemudian Rifqah menyuruh Ya'qub menuju Aram, yaitu daerah yang termasuk Babilonia. Di Fadam Aram itu, Ya'qub tinggal bersama pamannya yang bernama Laban bin Batwih.
Ya'qub segera berangkat menuju Aram. Perjalanannya dilakukan secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari saudaranya. Ya'qub memilih berjalan pada malam hari dan sembunyi ketika siangnya dipakai untuk beristirahat.
Karena kebiasaan dalam perjalanan tersebut, anak keturunan Ya'qub disebut Israil yang berarti BERJALAN DI MALAM HARI.
Setibanya di Fadam Aram, Laban bin Batwih menerima Ya'qub dengan baik. Laban bin Batwih merasa senang dengan perilaku dan sikap Ya'qub yang baik dan jujur sehingga mengangkatnya sebagai anak.
Ya'qub Dinikahkan.
Laban bin Batwih memiliki dua orang anak perempuan yang bernama Lai'ah dan Rahil.
Keduanya kemudian dinikahkan dengan Ya'qub yang ketika itu menikahi saudara kabdung belum diharamkan oleh Allah SWT.
Dalam perjalanan selanjutnya, Ya'qub juga menikahi Zulfa, seorang budak perempuan Lai'ah, serta Balha, buda perempuan Rahil. Dari keempat istrinya itu, Ya'qub dikarunia 12 anal laki-laki.
Anak Turun Nabi.
Rupanya doa ayahnya, Nabi Ishaq as sebelum Ya'qub menuju Fadam Aram menjadi kenyataan. Di kemudian hari, dari keturunannya telah lahir Nabi perkasa, yaitu Nabi Sulaiman as dan Nabi Musa as.
Berikut ini silsilah garis Turun Nabi Ishaq as dengan garis Nabi Ya'qub as.
NO | Nama Istri | Nama Anak |
1 | Rahil | Yusuf, Bunyamin |
2 | Lai'ah | Ra-ubin (Rabil), Syam'un, Lawi, Yahudza, Yasakir, Zabulun |
3 | Balha | Daan, Naftali |
4 | Zulfa | Zaad, Asyir |
Dari anak turun Lawi terlahir:
Nabi Musa as.
Nabi Harun as.
Nabi Ilyas as.
Nabi Ilyasa as.
Dari anak turun Yahudza terlahir:
Nabi Daud as.
Nabi Sulaiman as.
Nabi Yahya as.
Nabi Isa as.
Dari anak turun Bunyamin terlahir:
Nabi Yunus as.
Judul: Anak Jadi Nabi Berkat Doa Ayah
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 16.59
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 16.59
0 comments:
Posting Komentar