Kamis, 13 Mei 2010

ISTRI MENJADI TEMAN BAGI SUAMI


Diibaratkan kehidupan yang dijalani oleh wanita dalam rumah tangganya adalah seperti perjalanan bis antar kota yang berangkat dengan hanya dua penumpang yaitu so pir dan kondektur. Perjalanan yang akan dilalui memang jelas menuju satu tujuan. Sopir dan kondektur sama-sama mengerti dan memahami bagaimana mencapainya namun keduanya tidak dapat memastikan keadaan seperti apa yang akan dilalui selama menuju tujuan dan siapa yang akan menaiki bis mereka. Walaupun mungkin keduanya melalui jalan tersebut setiap hari. Di sini,sopir yang baik adalah sopir yang adalah sopir yang selalu berhati-hati dan waspada atas medan perjalanan sehingga dapat mengatur irama kendaraan sesuai dengan medan yang dihadapinya sedangkan kondektur membantu kinerja sopir untuk melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat oleh sopir dan kemudian memberitahukannya kepada sopir. Kerjasama yang baik antara kondektur dan sopir akan memberikan rasa nyaman dan aman dalam menikmati perjalanan.


Itulah gambaran sederhana dari pemaknaan atas predikat seorang istri. Posisi suami tidaklah lebih penting dari posi si istri. Masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda menurut tabiat dasarnya. Suami adalah sopir sedangkan istri adalah kondektur yang setiap saat memberikan bantuan agar kendaraan keluarga yang di jalankan suami tidak terjatuh ke dalam jurang kesalahan.

Pemahaman tentang makna predikat istri seorang wanita berkaitan erat dengan pemahaman wanita tersebut terhadap nilai-nilai keagamaannya dan bagaimana wanita tersebut mengetahui karakter dasarnya sebagai wanita. Bagaimana agama mengatur kehidupan wanita yang dengan kepentingan dan keinginannya untuk menerima pinangan seorang laki-laki untuk membentuk sebuah keluarga baru sebab setelah wanita menerima pinangan maka permasalahan bukanlah sekedar urusan perubahan status dari gadis menjadi istri namun sudah berubah menjadi tanggung jawab keyakinan kepada Allah. Perubahan status hanyalah sedikit dari perubahan yang akan dialami wanita yang sudah menikah. Dengan berstatus istri, wanita harus bertanya kepada dirinya, apakah ia memiliki cukup kekuatan untuk menjalankan fungsi sebagai teman perjalanan yang baik, cerdas, dan setia bagi suaminya. Apakah predikat istri akan mengantarkan wanita kepada ikatan surga ataukan malah mendekatkan dirinya kepada simpul neraka. Semua pengertian wanita terhadap kehidupan barunya sebagai istri akan mengarahkan kepada dua nilai yang saling berhubungan. Nilai agama yang melekat dalam hatinya dan nilai nuraninya sebagai wanita.

Menjadi teman perjalanan yang baik, cerdas, dan setia dapat berarti pengertian tentang banyak hal. Tentang kesungguhan dengan kelebihan dan kekurangan suami. Tentang kecerdasan seorang istri menangani suatu masalah yang berat dan menekan hati suaminya sehingga keberadaannya di sisi suami dapat merupakan suatu obat tersendiri disamping pemecahan masalah. Tentang kesediaan untuk berbagi rahasia isi hati yang mungkin membuat istri merasakan dunia runtuh diatas kepalanya. Atau tentang keikhlasan untuk mendapatkan sedikit dari bagian kesenangan dunia bila dibandingkan dengan perjuangan serta pengorbanan hati, waktu, dan kasih sayang yang tidak sebanding.

Sejarah telah menyediakan kisah yang cukup bagi wanita untuk belajar dan bercermin melihat diri sendiri seberapa jauh wanita mendapatkan ruang pemaknaan terhadap nilai istri dalam kehidupan keluarga dari sudut pandang ke agamaan dan nuraninya. Kisah yang tidak saja mendapatkan penghormatan diantara sesama manusia namun juga mengetarkan isi langit sehingga mendapatkan jaminan surga.

Sebagai wanita,kita dapat melihat tentang perjalanan hidup Ummul Mukminin, Khadijah binti Khuwailid tentang makna menjadi teman perjalanan yang baik, cerdas, dan setia. Khadijah r.a adalah sosok wanita yang mengerti bagaimana membangun cerita yang menakjubkan sejak pertama kali ia memilih dan menentukan laki-laki yang akan menjadi suaminya dan menjadi ayah bagi anak-anaknya. Teman yang baik yang telah diajarkan oleh Khadijah r.a adalah bagaimana ia menemani Rasulullah saw dengan pengertian yang mendalam dan tulus di saat Rasulullah mencari jawaban atas kegelisahannya yang membuatnya lebih banyak menghabiskan waktunya dengan merenung di gua Hira’. Tidak saja secara mental dengan memberikan keleluasaan dan namun juga dukungan secara materi dengan memberikan suplai makanan kepada suaminya. Kecerdasan seorang istri berarti menjadi tempat pertama kali memecahkan kebuntuan berpikir ketika suami merasa membutuhkan dukungan penyelesaian atas kemelut pemikiran. Dan Khadijah r.a memahami dengan baik apa yang harus dilakukannya dalam keadaan seperti ini. Dia mengajak Rasulullah menemui pamannya, Waraqah, untuk menjelaskan apa arti tabir di balik wahyu yang Rasulullah terima di gua Hira’. Tentang teman perjalanan yang setia, Khadijah telah membuktikannya tanpa banyak pertimbangan. Ya, kesetiaan dalam harta, cinta, dan waktu hingga maut memisahkan Khadijah dengan Rasulullah SAW.

Kemampuan yang memadai untuk menjadi teman perjalanan yang baik, cerdas, dan setia tidak muncul begitu saja dalam diri wanita. Kemampuan ini adalah kemampuan yang diasah bahkan sejak wanita memasuki usia balig dan melakukan persiapan untuk memasuki dunia pernikahan walaupun medan ujian sesungguhnya adalah ketika wanita benar-benar menjadi seorang istri. Kemampuan ini muncul dari keinginan yang lahir dari kebenaran bahwa wanita yang baik adalah wanita yang paling berguna bagi keluarganya. Wanita mewujudkan kebenaran tersebut dengan memberikan pengertian yang tulus terhadap keadaan suaminya, memberikan cintanya kepada keluarga agar anggota keluarga merasa nyaman tinggal di rumahnya, dan semua bentuk perhatian secara fisik dan psikis. Dengan demikian, perlahan-lahan wanita akan mendapatkan keahlian yang baik dalam memaknai tugas sebagai teman perjalanan bagi suaminya.

thumbnail
Judul: ISTRI MENJADI TEMAN BAGI SUAMI
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait :

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz