Kamis, 13 Mei 2010

Peka Terhadap Hal-Hal Yang Mempengaruhi Perkembangan Dan Pembinaan Anak.


Orang tua yang benar-benar sadar dan senantiasa memperhatikan petunjuk-petunjuk Allah dan Rasul-Nya serta penuh perhatian kepada anak-anaknya akan senantiasa memantau setiap tingkah laku, aktifitas dan hobinya, mengetahui apa yang mereka baca dan tulis, memperhatikan lingkungannya yaitu teman-teman sepergaulannya, dan kemana mereka pergi. Semua itu hendaknya diketahui dengan tidak menjadikan anak merasa diawasi, yang mengakibatkan anak merasa minder dan kurang kreatif dalam bertindak maupun berfikir. Apabila dia melihat mereka melakukan kesalahan atau penyimpangan, baik dalam hal pendapat, pandangan maupun hobi, atau ketergantungan pada teman yang berakibat buruk, suka pergi ke tempat-tempat kemaksiatan, mempunyai kebiasaan berbahaya seperti merokok, menghisap ganja, heroin dan sebagainya serta bermain-main yang tidak sesuai bila dipandang dari segi akhlaq seorang Muslim, maka dia segera meluruskan penyimpangan tersebut dan mengarahkan ke jalan yang benar tetapi tetap dengan cara-cara yang baik, lemah lembut, bijak dan penuh kasih sayang.

Sesungguhnya wanita dipandang lebih mampu untuk melakukan semua itu daripada suaminya karena kedekatannya dan banyaknya waktu kebersamaan dengan mereka. Selain itu, mereka lebih terbuka kepada ibu dari pada bapaknya. Dari sini terlihat tanggung jawab besar seorang ibu dalam membina anak-anak menjadi generasi yang benar-benar dapat diharapkan dan shalih serta membentuk mereka sebaik-baiknya dan mencetak kepribadian mereka yang sesuai dengan dasar-dasar dan nilai-nilai ajaran Islam.

Yang demikian itu karena setiap anak yang dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan suci, maka orang tua disini mempunyai peran penting di mana baik-buruknya akhlak anak itu tergantung pada didikan orang tua yang diberikan kepada anaknya, apabila yang diberikan itu didikan yang baik, maka akan menghasilkan yang baik pula dan sebaliknya apabila yang diberikan itu didikan yang buruk dan jelek, maka akan menghasilkan generasi yang jelek pula.

Buku bacaan anak-anak harus buku yang dapat mengasah otaknya, membentuk akhlakul karimah pada jiwanya, dan membekali kepribadiannya dengan nilai-nilai luhur, bukan buku yang dapat mempengaruhi otak hingga dapat merusak fitrah mereka serta mematikan unsur-unsur kebaikan yang terdapat pada diri mereka. Dan juga hobi yang menjadi kegemaran anak orang tua harus dapat mengarahkan kepada hal-hal yang baik pada diri mereka dengan tidak membatasi hobi si anak, yang mengakibatkan anak menjadi minder dan kurang kreatif dalam berfikir.

Terhadap teman sepergaulannya orang tua harus benar-benar memantaunya, karena lingkungan juga turut menentukan terhadap perkembangan dan pertumbuhan jiwa anak. Karena pada zaman sekarang banyak teman yang kelihatannya baik, tetapi pada hakekatnya sangat buruk budi pekertinya dan banyak sudah fakta membuktikan yang mula-mula seorang anak itu baik, akan tetapi dia salah dalam memilih teman pergaulan maka dia akan terseret kelemahan kesesatan.

Betapa bijaknya ungkapan seorang penya’ir, Adi bin zaid Al-Ibadi mengenai masalah teman :
Apabila engkau berada di tengah-tengah suatu kaum bertemanlah dengan orang yang baik diantara mereka. Dan janganlah engkau berteman dengan orang yang jahat sehingga engkau akan berbuat jahat bersamanya.
Janganlah engkau menanyakan seseorang kepada orangnya, tetapi tanyakanlah kepada temannya. Karena setiap orang akan mengikuti temannya.

Demikian itulah seharusnya perhatian orang tua umumnya dan istri khususnya kepada anak-anaknya diwujudkan, senantiasa mengawasi pendidikan mereka dan mengarahkan dalam memilih setiap buku bacaan, kegemaran dan saran informasi serta segala sesuatu yang mempunyai pengaruh dalam membentuk kepribadian anak, mendidik mental ,jiwa dan akhlak mereka, dengan tetap meminta bantuan suami jika hal itu dibutuh kan. Disamping itu juga harus tepat dan memenuhi sasaran dalam memilih cara-cara yang baik sehingga dalam penerapannya tidak memenuhi kegagalan dan menjadi penyesalan.

Berapa banyak keluarga yang berhasil dalam mendidik putera-puterinya karena adanya ibu yang cerdas, luwes dan lembut serta mencurahkan kasih sayangnya yang mengetahui tanggung jawabnya terhadap putera-puterinya, sehingga dia senantiasa menunaikan kewajibannya itu dengan sebaik-baiknya, hingga akhirnya dia berhasil membentuk jiwa dan watak generasi yang baik dan kebaikannya itu akan kembali kepada orang tua serta masyarakat mereka.

Dan betapa banyak keluarga yang gagal dalam mendidik putera-puterinya, karena sang ibu tidak pernah tahu dan mengetahui tanggung jawab yang diembannya terhadap putera-puterinya, sehingga dia mengabaikan begitu saja dapat bergerak kesana-kemari semuanya, hingga akhirnya melahirkan generasi yang tidak dapat diharapkan yaitu generasi yang jahat dan durhaka kepada orang tua serta masyarakat mereka.

Pada generasi muda tidak akan menjadi durhaka dan jahat kepada orang tua dan masyarakatnya kalau seandainya para orang tua mereka mengetahui tanggung jawabnya terutama sang ibu, karena ibu lebih banyak di rumah dan kedekatannya kepada putera-puterinya dan mempunyai nilai lebih dalam mencurahkan kasih sayang dari sang ayah dan menunaikan tanggung jawab itu dengan sebaik-baiknya. Dan kesemuannya itu tergantung pada diri sang ibu jika ia benar-benar sadar, cerdas dan memahami ajaran agamanya, maka ia akan melaksanakan tanggung jawab itu dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Dan sebaliknya jika ia akan bodoh dan tidak memahami ajaran-ajaran agamanya maka ia akan mengabaikan tanggung jawab tersebut begitu saja.
thumbnail
Judul: Peka Terhadap Hal-Hal Yang Mempengaruhi Perkembangan Dan Pembinaan Anak.
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait :

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz