Uqa’il pun keluar dan pergi mendapatkan pohon-pohon itu dan sebelum dia menyelesaikan tugas itu ternyata po hon-pohon sudah tumbang dari akarnya serta sudah mengelilingi di sekitar baginda SAW selesai dari hajatnya. Maka Uqa’il kembali ke tempat pohon-pohon itu.
Peristiwa kedua adalah, bahawa Uqa’il berasa haus dan setelah mencari air ke mana pun juga, namun tidak di temui. Maka baginda SAW berkata kepada Uqa’il bin Abi Thalib, “Hai Uqa’il, dakilah gunung itu, dan sampaikanlah salamku kepadanya serta katakan, “Jika padamu ada air, berilah aku minum!”
Uqa’il lalu pergilah mendaki gunung itu dan berkata kepadanya sebagaimana yang telah disabdakan baginda itu. Maka sebelum ia selesai berkata, gunung itu berkata dengan fasihnya,“Katakanlah kepada Rasulullah, bahwa aku sejak Allah SWT menurunkan ayat yang bermaksud : (”Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu beserta ke luargamu dari (siksa) api neraka yang umpannya dari manusia dan batu).” “Aku menangis dari sebab takut kalau aku menjadi batu itu maka tidak ada lagi air padaku.”
Peristiwa yang ketiga ialah, bahwa ketika Uqa’il sedang berjalan dengan Nabi, tiba-tiba ada seekor unta yang meloncat dan lari ke hadapan Rasulullah, maka unta itu lalu berkata,“Ya Rasulullah, aku minta perlindungan darimu.” Unta masih belum selesai mengadukan halnya, tiba-tiba datanglah dari belakang seorang Arab kampung dengan membawa pedang terhunus. Melihat orang Arab kampung dengan membawa pedang terhunus. Melihat orang Arab kampung itu, Nabi Muhammad SAW berkata,“Hendak kamu apakan kamu terhadap unta itu ?”
Jawab orang kampungan itu,“Wahai Rasulullah, aku telah membelinya dengan harta yang mahal ,tetapi dia tidak mau taat atau tidak mau jinak, maka akan kupotong saja dan akan kumanfaatkan dagingnya (kuberikan kepada orang-orang yang memerlukan).”Rasulullah SAW bertanya,“Mengapa engkau mendurhakai dia ?”Jawab unta itu, “Wahai Rasulullah, sungguh aku tidak menderhakainya dari satu pekerjaan, akan tetapi aku mendurhakainya dari sebab perbuatannya yang buruk.. Karena kabilah yang dia termasuk di dalam golongannya, semua tidur meninggal kan solat Isya’. Kalau sekiranya dia mau berjanji kepada engkau akan mengerjakan solat Isay’ itu, maka aku berjanji tidak akan mendurhakainya lagi. Sebab aku takut kalau Allah menurunkan siksa-Nya kepada mereka sedang aku berada di antara mereka.”
Akhirnya Nabi Muhammad SAW mengambil perjanjian orang Arab kampung itu, bahwa dia tidak akan meninggalkan solat Isya’. Dan baginda Nabi Muhammad SAW me nyerahkan unta itu kepadanya. Dan dia pun kembali kepada keluarganya.
Judul: MENGGALI CERITA TENTANG GUNUNG MENANGIS TAKUT TERGOLONG BATU NERAKA
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 11.27
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 11.27
0 comments:
Posting Komentar